• Tutorial
    • Jumat, 14 Maret 2014

      GURU YANG TAK BERADA DI ANTARA YANG BERADA



      GURU YANG TAK BERADA
      DI
       ANTARA YANG BERADA

      (  sebuah refleksi tentang nasib guru yang termakan gelar dan predikat   )
      Oleh : Robert T. Gagu 


      Ketika diri penuh dengan tugas yang harus diemban
      Sebuah pertanyaan menuntut membawa beban
      Sudakah anda menepati diri  sebagai seorang Guru ???
      Iklaskah hati anda hari ini ???
      Guru… yang tak berada di antara yang berada
      Guru yang tak punya di antara yang punya
      Hati yang teriak dengan harapan agar semua berubah
      Tapi yang berada semuanya menutup telinga
      Seolah-olah mereka tak berjiwa
      Keberadaan mereka dipotret tak (pernah) ada
      Perjuangan mereka dipandang suatu (pekerjaan)  yang sia-sia
      Semua berpendapat mereka hanyalah penghitung rata-rata
      Yang tak pernah menghasilkan suatu penyelesaian akhir
      Guru dengan gelar “pahlawan tanpa tanda jasa
      Membawa nasib pekik terhadap hidup mereka
      Guru yang berpredikat “obor dalam kegelapan
      Mengulur mereka dalam gelapnya kehidupan
      Akibat genggaman tangan egoisme para petinggi-petinggi bangsa ini
      Yang berada dan yang punya,
      Tertawa di atas kehidupan para kaum guru yang tak berada dan yang tak punya
      Mereka… kaum yang berada dan punya
      Mengais hasil kristalisasi darah dan keringat dari kaum guru yang tak berada dan tak punya
      Bukan satu,
      Bukan sepuluh,
      Bukan seratus,
      Bukan seribu
      Melainkan seluruh hak guru dirampas
      Oleh para kaum berada
      Yang akan menarik kaum guru
      Menuju  ke dalam kehidupan sampah yang hina
      Mulut besar kaum berada berteriak………….
      Hukum harus ditindak tegas !!!!!!
      Semua harus bertekuk lutut dibawa Undang-Undang !!!!!!
      Pancasila harus diamalkan  !!!!
      Sederetan ;
      Ungkapan para kaum kapitalis,
      Teriakan para kaum narsis,
      Ungkapan dan teriakan seperti ledakan nampar nos 1)
      Demi menjaga gensi dan popularitas….
      Menari di atas ketidak adaan kaum Guru
      Tidak ada yang membantah
      Karena nasib kaum tak berada
      Ada di tangan kaum berada
      Yang sesungguhnya harus dipandang hina
      Guru yang tak berada di antara yang tak berada
      Memiliki hati yang ikhlas
      Menjunjung tinggi rasa cinta dan kasih
                           Yang tak akan pernah ditemukan dalam diri para kaum berada
      Meskipun berjuta eksperimen dilakukan oleh filsuf-filsuf dunia
      Jeritan-jeritan kaum guru yang menuntut suatu perubahan lahir
      Dianggap hanyalah suatu ratapan dari dalam tanah yang tak berguna
      Kaya….kaya….kaya…. dan kaya
      Hanya sebatas itulah yang ada di dalam benak pikiran
      Pikiran seperti sampah yang tak ias didaur ulang
      Hati yang seharusnya tersalib di Compang Cibal 2) yang ada
      Agar Jiwa dan Raga yang penuh dengan kemunafikan dan keegoisan tertidur kaku hinga tak akan pernah ada lagi….
      Sehingga para kaum berada yang terlihat baik
      Tetapi tak beretik
      Yang membuat dunia muak
      Yang tidak akan berkembang biak
      Hingga tak ada
      Dan hanyalah kasih dan cinta ikhlas yang selalu ada
      Yang tetap akan melekat dalam diri kaum tak berada
      Yang tadinya hidup di antara mereka yang berada
      Dan melahirkan keberadaan baru
      Bagimu Wahai Kaum Guru…………………




       


      1)  Nama gunung bersejarah di Manggarai, NTT,
      2)  Compang: tugu tempat sesajian kepada arwah nenek moyang
           Cibal       : Nama salah satu kecamatan di Kab. Manggarai, NTT.

      Tidak ada komentar:

      Posting Komentar